Selasa, 08 November 2011

ALGAE

ALGAE
  Alga (ganggang) termasuk tumbuhan bertalus, tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati.
  Ganggang ada yang bersel satu dan bersel banyak, bersifat eukariotik,
  ada yang hidup melayang-layang (neustonik) dan ada yang di dasar air (bentik).
  Habitat di air tawar, air laut dan daerah-daerah yang lembab,
  reproduksi dilakukan dapat dilakukan secara seksual (konjugasi, anisogami, isogami) atau aseksual

Tubuh alga terdapat berbagai zat warna (pigmen), yaitu :
  klorofil : warna hijau
  fikosantin : warna perang/ coklat
  fikoeritrin : warna merah
  karoten : warna keemasan
  xantofil : warna kuning

Berdasarkan pigmennya, ganggang dapat dibedakan menjadi empat:
  Chlorophyta (ganggang hijau)
  Chrysophyta (ganggang keemasan)
  Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)
  Rhodophyta (ganggang merah)

1. Chlorophyta (Ganggang Hijau)
  Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil.
  Dapat melakukan fotosintesis, memiliki cadangan makanan berupa amilum.
  90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah.
   Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara ganggang lain

Contoh Chlorophyta :
  bersel satu tidak bergerak, contoh : Chlorella, Chlorococcum
  bersel satu dapat bergerak, contoh : Chlamydomonas,Euglena
  Chlorophyta berkoloni tidak bergerak contoh : Hidrodictyon
  berkoloni dapat bergerak, contoh : Volvox,
  berbentuk benang, contoh : Spirogyra, Oedogonium,
  berbentuk lembaran, contoh : Ulva, Chara

Gambar Chlorella :
 
Volvox dan Ulva
  Volvox bentuk koloni bulat seperti bola, dalam koloninya terdapat sel-sel yang menebal yang berfungsi sebagai alat reproduksi.
  Volvox yang satu dengan volvox yang lain dihubungkan oleh benang sitoplasma dan memiliki 2 flagel
  Ulva terdapat di dasar pantai berbatu, berupa lembaran yang disebut selada air dan dapat dimakan

Gambar Volvox

Gambar Ulva
 

Spiroggyra
  Spiroggyra  berbentuk benang (filamen) silindris,
  hidup di kolam, sawah atau perairan yang airnya tidak deras,
  reproduksi vegetatif dengan fragmentasi,
  Reproduksi generatif dengan konjugasi yaitu dua Spirogyra yang bertonjolan berdekatan, kemudian dua tonjolan bergabung membentuk pembuluh, protoplasma isi sel yang berlaku sebagai gamet, gamet sel yang satu pindah ke gamet sel yang lain dan terjadilah plasmogami dan diikuti kariogami, hasil persatuan ini berupa zigospora diploid, zigospora mengadakan meiosis dan tumbuh menjadi benang baru yang haploid, dan hanya satu sel yang menjadi individu baru

Gambar Spirogyra
  
Chlamidomonas, Euglena, & Hydrodictyon
  Chlamidomonas: berbentuk bulat telur dengan dua flagelum, satu vakuola dan satu nukleus. Ditemukan butir stigma dan pirenoid yang berfungsi sebagai pusat pembentukan tepung (amilum). Reproduksi dilakukan membelah diri dan konyugasi.
  Euglena: juga dikelompokan ke dalam protozoa (hewan), karena selain mempunyai klorofil juga dapat berpindah tempat.
  Hydrodictyon: ditemukan di air tawar dan koloninya berbentuk jala. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi (pemisahan) sel koloni menghasilkan zoospora, sedang generatif dengan konyugasi sel gamet yang dilepas dari induknya menghasilkan zigospora.
 Gambar Chlamidomonas
Gambar Euglena
 
Gambar Hydrodictyon
 
Peranan ganggang hijau dalam kehidupan :
a. Menguntungkan :
     sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air tawar.
     dapat dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.
     penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air.
b. Merugikan :
     ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air akan berubah warna dan berbau.

Chrysophyta (Ganggang Keemasan)
  Ganggang keemasan bersel tunggal atau banyak,
  memiliki pigmen dominan karotin (pigmen klorofil a, klorofil c, karoten, xantofil dan fikosantin).
  Hidup secara autotrof,
  reproduksi aseksual (membentuk auksospora dan membelah diri) seksual (oogami).
  Contoh Chrysophyta bersel satu (navicula/diatome, ochromonas) dan chrysophyta berbentuk benang/bersel banyak (vaucheria).

Diatome (Navicula/ganggang kersik)
  Hidup di air tawar, laut sebagai epifit dan mayoritas sebagai plankton.
  Tubuhnya terdiri atas dua bagian yaitu bagian atas atau tutup (epiteka) dan bagian bawah (hipoteka).
  Reproduksi dengan aseksual melalui membelah diri dan seksual dengan isogami.
  Manfaat navicula yaitu sebagai bahan peledak, bahan penyaring, bahan pembuat isolasi, dan bahan penggosok.

Gambar Navicula
  

Gambar Diatome
  

Phaeophyta  (ganggang coklat/ perang) :
  Phaeophyta hidup di pantai,
  warna coklat karena adanya pigmen fikosantin (coklat), klorofil a, klorofil b dan xantofil.
  Dinding sel terdiri dari selulosa, pektin dan asam algin.
  Tubuh berbentuk seperti benang atau lembaran yang dapat mencapai puluhan meter.
  Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan generative dengan isogami dan oogami.
  Contohnya Fucus, Sargassum, Turbinaria, Macrocystis.

Fucus
  habitatnya di laut sepanjang pantai melekat pada batu-batuan,
  di dalam tubuhnya terdapat rongga yang menghasilkan gamet disebut konseptakel dan pada bagian ujung tubuhnya terdapat alat untuk perkembangbiakan disebut reseptakel
  Fucus biasa digunakan untuk berlindung tiram, berbagai jenis udang, dan kepiting.
Gambar Fucus
Sargassum
Sargassum tumbuh sepanjang tahun ("perenial“ ) dapat dijumpai di berbagai perairan. Sargassum tumbuh berumpun dengan untaian cabang-cabang. Panjang thalli utama mencapai 1 - 3 m dan tiap-tiap percabangan terdapat gelembung udara berbentuk bulat ("Bladder“)  berguna untuk menopang cabang-cabang thalli terapung ke arah permukaan air untuk mendapatkan cahaya matahari. Sargassum dapat digunakan sebagai pupuk
Gambar Sargassum
Turbinaria
      Daun melebar hingga distal akhir, membentuk batas helaian mahkota melalui barisan gigi. Vesikula berada di tengah mahkota.
      Daur hidup diplon. Struktur seks berisi modifikasi daun (reseptakel). Cabang reseptakular berada di tangkai daun tidak jauh dari ujung utama. Gametangia berongga (konseptakel) pada permukaan receptakel
      Turbinaria spp. telah banyak dipergunakan sebagai pupuk, makanan manusia, pestisida, dan pembasmi serangga.
Macrocystis
Macrocystis, the largest known kelp, up to 65 metres (215 feet) long, is limited in distribution because it reproduces only at temperatures below 18–20 °C. The complicated plant body, in some ways similar in appearance to that of higher plants, has a large rootlike holdfast for attachment to the ocean floor, a stemlike stipe for the internal transport of organic material
Peranan ganggang coklat :
  Menghasilkan asam alginat yang berfungsi untuk pembuatan es krim, pembuatan cat, berfungsi dalam industri untuk penyamakan
  kertas/menghaluskan kertas, pernis, obat-obatan, dan pasta gigi.
  Sumber iodium dan K (kalium)
  Sebagai makanan ternak

Rhodophyta (Ganggang Merah)
  Warna merah pada ganggang ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah banyak dibandingkan pigmen klorofil, karoten, dan xantofil.
  Ganggang ini pada umumnya banyak sel (multiseluler) dan makroskopis, tidak berflagel, memiliki kemampuan menimbun kalsium karbonat di dalam dinding selnya. Ganggang ini dapat mencapai panjang antara 10 sentimeter sampai 1 meter dan berbentuk benang atau lembaran
Habitat ganggang merah
  Sebagian besar ganggang merah hidup di laut, banyak terdapat di laut tropika.
  Sebagian kecil hidup di air tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak oksigen.
  Selain itu ada pula yang hidup di air payau.
  Ganggang merah yang banyak ditemukan di laut dalam adalah Gelidium dan Gracilaria, sedang Euchema spinosum ditemukan di laut dangkal
Perkembangbiakan ganggang merah
  Perkembangbiakan vegetatif : dengan pembentukan spora haploid yang dihasilkan oleh sporangium atau talus yang diploid.  Spora selanjutnya tumbuh menjadi ganggang jantan atau betina yang sel-selnya haploid
  Perkembangbiakan generatif dengan oogami, pembuahan sel kelamin betina (ovum) oleh sel kelamin jantan (spermatium). Alat perkembangbiakan jantan disebut spermatogonium yang menghasilkan spermatium yang tak berflagel. Sedangkan alat kelamin betina disebut karpogonium, yang menghasilkan ovum. Hasil pembuahan sel ovum oleh spermatium adalah zigot yang diploid. Selanjutnya, zigot itu akan tumbuh menjadi ganggang baru yang menghasilkan aplanospora dengan pembelahan meiosis. Spora haploid akan tumbuh menjadi ganggang penghasil gamet.
  Jadi pada ganggang merah terjadi pergiliran keturunan antara sporofit dan gametofit
Contoh dan Peranan ganggang merah
  Eucheuma,
  Gelidium,
  Glacilaria,
  Batrachospermum,
  Chondrus,
  Porphyra,
  Polysiphonia,
  Nemalion.
Peranan ganggang merah : Eucheuma spinosum, Gracilaris, Gelidium merupakan penghasil agar-agar
Eucheuma
      Nama daerah : agar-agar patah tulang.
      Thallus silindris, permukaan licin, cartilagenous, warna coklat tua, hijau kuning atau merah ungu. Ciri  khusus memiliki duri yang tumbuh berderet  melingkari thallus. Percabangan berselang seling dan timbul teratur pada deretan duri antar ruas. Ujung percabangan meruncing dan setiap percabangan mudah melekat pada substrat.
      Nilai dan potensial ekonomi:  merupakan komoditas ekspor dan konsumsi dalam negeri. Dimanfaatkan  sebagai bahan makanan, sayuran dan lalapan di beberapa tempat antara lain di Lombok Barat, Jawa Barat. Kandungan kimianya yang penting adalah  iota karaginan.
Gambar
Gelidium
      Mempunyai kadar agarose, kolesterol, vitamin B12 (Gelidium capillaceum), penghasil asam amino, asam aspartat, dll.
      sebagai Bahan baku pembuatan agar-agar, juga dapatdimanfaatkan sebagai bahan baku kertas.
       Mempunyai potensi nilai ekspor yang besar (ke Jepang)

Glacilaria
      Thallus gepeng, halus, pinggir bergerigi, membentuk rumpun radial (P. Seribu dinamai agar-agar jahe. Percabangan dichotomous. Ukuran thalli panjang 10 cm, lebar 1 cm. Warna hijau-coklat.
      Tumbuh melekat pada substrat batu / terumbu karang. Kelimpahannya rendah.
      Sebagai sumber agar bagi penduduk lokal. Untuk Ekspor ke Jepang. Potensi ekonomi 1 ha = 5 ton
Peranan ganggang merah
  Sebagai makanan bagi ikan dan hewan lain yang hidup di laut. Juga menjadi bahan makanan bagi manusia misalnya Chondrus crispus (lumut Irlandia) dan beberapa genus Porphyra.
  Chondrus crispus dan Gigortina mamilosa menghasilkan karagen yang dimanfaatkan untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut.
  Gracilaria lichenoides, Euchema spinosum, Gelidium dan Agardhiella menghasilkan bahan bergelatin yang dikenal sebagai agar-agar. Gelatin ini digunakan oleh para peneliti sebagai medium bakteri, untuk pengental dalam banyak makanan, perekat tekstil dan sebagai obat pencahar (laksatif), atau makanan lainnya.
  Euchema spinosum banyak dibudidayakan masyarakat karena merupakan bahan pembuat agar-agar